Archive for Juni 2012
TUGAS IPS.. SMPN 7 TANGERANG...
from: andreanns.blogspot.com
Tugas..
Kliping ips tentang:
SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
NAMA: ANDREAN NUR.S
KELAS: VIII A (delapan a)
NOMOR ABSEN: 42
Makalah
Sistem Perekonomian Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena
itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan. Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu
kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan
masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada
dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek)
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek
pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu
sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan
benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem
informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah
tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin
hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan
subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa
berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Secara
toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 )
sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku
masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam
menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan
sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat
diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan
apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
B.Rumusan
Masalah
Pada makalah ini akan dibahas apakah arti dari system itu
sendiri dimana sistem memiliki banyak arti. Serta bagaimana perkembangan
perekonomian pada umumnya dan juga bagaimana perkembangan perekonomian di
Negara Indonesia sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arti
Sistem
Banyak ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan
pendapatnya mengenai arti sistem. Namun, apapun defenisinya suatu sistem perlu
memiliki ciri sebagai berikut (suroso, 1993):
Setiap sistem memiliki tujuan.
Setiap sistem mempunyai
‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan.
Walau mempunyai batas, sistem
tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya.
Suatu sistem dapat terdiri dari
berbagai komponen, bagian, atau unsure-unsur, tidak berarti bahwa sistem
tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian, unsure, atau komponen
tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau memiliki
sifat ‘wholism’.
Terdapat saling hubungan dan
saling ketergantungan baik didalam sistem (intern) itu sendiri, maupun antara
sistem dengan lingkungannya.
Setiap sistem melakukan
kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi
keluaran. Karena itulah maka sistem sering disebut juga sebagai ‘processor’
atau ‘transformator’.
Di dalam setiap sistem
terdapat mekanisme control dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.
Karena adanya mekanisme
control itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan
menyesuaikan siri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik.
B. Perkembangan
Sistem Perekonomian Pada Umumnya
Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal
peradaban manusia. Dengan karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan
kegiatan ekonomi dalam hal produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri
atau kelompoknya saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu
berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain, apalagi demi
keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus berhubungan dengan orang lain untuk
mendapatkan barang lain, sifatnya adalah barter, untuk kepentingan
masing-masing pihak.
Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta
kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur
dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat
hambatan-hambatan yang dihadapi, seperti:
Sulitnya mempertemukan dua
atau ebih pihak yang memiliki keinginan yang sama.
Sulitnya menentukan nilai
komoditi yang akan dipertukarkan.
Sulitnya melakukan pembayaran yang
tertunda.
Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah
besar.
Dengan hambatan-hambatan yang terjadi tersebut, mulailah
para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan
dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah:
ð Sistem
Perekonomian Pasar (iberalisme/Kapitalisme)
Dalam bekerjanya sistem ini adalah asdanya kegiatan
‘invisible hand’ atau tangan-tangan yang tidak kelihatan yang
dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith. Dasar ini berasal dari paham
kebebasan. Buku Adam Smith yang berjudul ‘The Theory of Sentiments’ menjadi
kerangka moral bagi ide-ide ekonominya (1759). Paham kebebasan ini sejalan
dengan pandangan ekonomi klasik, dimana mereka menganut pahan ‘Laissez Faire’,
yang meghendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim mungkin
campur tangan pemerintah.
Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka
menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya.
Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan permintaan penawaranlah yang
akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah:
1. Hukum ‘SAY’, yang
mengatakan bahwa setiap kali komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang
membutuhkannya. Dengan hokum ini para pengusaha/produsen tidak perlu khawatir
bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia produksi tentu
akan digunakan oleh masyarakat.
2. Harga setiap komoditi
itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi.
Kalaupun terjadi ketidak seimbangan pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi)
itu hanya bersifat sementara, karena untuk selanjutnya keadan tersebut akan
kembali dalam kondisi seimbang (equilibrium). Sebagai contoh produksi melimpah,
menyebabkan harga komoditi bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang
menjadi murah, masyarakat berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi
tersebut berkurang drastic. Dan karena komoditi yang sekarang menjadi sedikit
maka harga akan naik kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan
produksinya dengan harapan akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Karena
produksi meningkat jumlah komoditi dipasar menjadi banyak sehingga
perlahan-lahan harga bergerak turun, begitulah keadaan akan berlangsung. Dan
dari kedua keadaan tersebut akan mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan
demikian pemerintah tidak perlu ikut dalam proses tersebut.
Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah:
Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh
pihak swasta, sebagai missal mengelola pamong praja dan sejenisnya.
Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung
kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana
jalan agar transportasi menjadi lancer, mengeluarkan kebijaksanaan yang
mendukung, dan sejenisnya.
Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah
memiliki tiga tugas yang sangat penting (suroso, 1993) yakni:
a. Berkewajiban
melindungi Negara ini dari kekerasan dan serangan Negara liberal lainnya.
b. Melindungi setiap
anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh
anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
c. Mendirikan dan
memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat
oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil
sehingga dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain itu, kegiatan ekonomi
diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an,
kajayaan system ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul
pandangan-pandangan untuk memperbaiki system ini. Diantara para ahli yang cukup
terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relevan adalah J.M.
Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa Negara, yang merupakan suatu
kekuatan diluar system liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan
ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia badi semua warga.
Secara umum, kerakteristik system ekonomi
liberal/kapitalisme adalah:
1. Factor-faktor produksi
( tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan) dimiliki dan dikuasai oleh pihak
swasta.
2. Pengambilan keputusan
ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan
akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.
3. Rangsangan insentif
atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi
para pelaku ekonomi.
4. Proses bekerjanya
system liberal/kapitalisme ini dapat dilihat pada gambar berikut:
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
ð Sistem
Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)
Pencetus ide mengenai system ekonomi etatisme adalah Karl
Max, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan
ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali Negara. System ini dapat kita lihat
pada Negara yang menganut paham komunisme, seperti uni soviet misalnya.
Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah tahap dimana
prinsip ekonomi adalah setiap orang member (kepada masyarakat) menurut
kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
Tahap tersebut berkembang manjadi ‘setiap orang member
sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’
dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya’ (suroso, 1993).
Sistem sosialis sendiri terdiri dari:
Sistem sosialis pasar, dengan karakteristik:
Ø Faktor-faktor
produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara.
Ø Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar.
Ø Rangsangan
dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi
para pelaku ekonomi.
Sistem sosialil terencana (komunis), dengan karakteristik:
Ø Faktor-faktor
produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara.
Ø Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana.
Ø Rangsangan
dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi
para pelaku ekonomi.
Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan
tuntutan perekonomian internasional, tampaknya system sosialis terencana ini
mulai ditinggalkan oleh penganutnya. Salah satu contoh adalah yang diawali oleh
presiden rusia, Gorbachef dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini
dengan mulai pecahnya Negara-negara berpaham komuinis, yang didalam
perekonomiannya cenderung bersistem sosialis.
ð Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi
‘logis’ dari ketidaksempurnaan kedua system ekonomi diatas (liberalism dan etatisme).
Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidaksanggupan system
liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya kelompok Negara-negara komunis,
menjadi bukti pula kerapuhan sistem etatisme.
Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua
system tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah
secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan
ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak Negara kemudian memilih sistem
ekonomi campuran ini.
C. Perkembangan
Sistem Perekonomian Indonesia
01. Perkembangan
Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
Sejak berdirinya Negara Republik Indonesia, banyak sudah
tokoh-tokoh Negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonimuan yang
tepat bagi bangsa Indonesia, baik secra individu maupun melalui diskusi
kelompok.
Sevagai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya
mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan
cita-cita tolong menolong adalah koperasi (Moh. Hatta dalam Sri-Edi Swasono,
1985), namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara
koperasi, pemaksaan terhadp bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi
koperasi.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonsia saat itu,
Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Negara Amerika tahun 1949,
menegaskan bahwa yang dicita-citakanm adalah semacam ekonomi campuran. Namun
demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakatilah suatu bentuk
ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya
mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi ekonomi.
Terlepas dari sejarah yang akan menceritakan keadaan yang
sesungguhnya pernah terjadi di Indonesia, maka menurut UUD’45, system
perekonomian tercermin dalam pasal-pasal 23, 27, dam 34.
Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki cirri-ciri
berdasar atas yang diantaranya adalah (suroso, 1993):
a) Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
b) Cabang-cabang produksi
yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
Negara.
c) Bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d) Sumber-sumber kekayaan dan
keuangan Negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat,
serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan
pula.
e) Warga Negara memiliki
kebebasan dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
f) Potensi,
inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipelihara oleh Negara.
Dengan demikian didalam perekonomian Indonesia tidak
mengijinkan adanya:
Free fiht liberalism è yakni
adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya
eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, dengan akibat semakin bertambah luasnya
jurang pemisah si kaya dan si miskin.
Etatisme è yakni
ke ikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan
kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara hebat.
Monopoli è suatu
bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada sautu kelompok tertentu, sehingga tidak
memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak megikuti ‘keinginan sang
monopoli’.
Meskipun
pada awal perkembangan perekonomian Indonesia mengnut system ekonomi pancasila,
ekonomi demokrasi, dan mungkin campuran, namun bukan berarti system
perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal
tahun 1950-an sampai tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak
liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan etatisme, pernah
juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai dengan masa orde baru.
Keadaan
ekonomi Indonesia antara tahun 1950 sampai tahun 1965-an sebenarnya telah diisi
dengan beberapa program dan rencana ekonomi pemerintah. Diantara
program-program tersebut adalah:
ü Program
Banteng tahun 1950, yang bertujuan membantu pengusaha pribumi.
ü Program/Sumitro
Plan tahun 1951
ü Rencana
Lima Tahun Pertama, tahun 1955-1960
ü Rencana
Delapan Tahun
Namun demikian kesemua program dan terencana tersebut tidak
memberikan hasil yang berarti begi perekonomian Indonesia. Beberapa factor yang
menyebabkan kegagalan adalah:
v Program-program
tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh
tokoh politik, dengan demikian keputusan-keputusan yang dibuat cenderung
menitik beratkan pada masalah politik, dan bukannya masalah ekonomi. Hal ini
dapat dimengerti mengingat pada masa-masa ini kepentingan politik tampak lebih
dominan, seperti mengembalikan Negara Indonesia ke Negara kesatuan, usaha
mengembalikan irian barat, manumpas pemberontakan didaerah-daerah, dan masalah
politik sejenisnya.
v Akibat
lanjut dari keadaan di atas, dana Negara yag seharusnya dialokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi, justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan
perang.
v Faktor
berikutnya adalah, terlalu pendeknya masa kerja setiap cabinet yang dibentuk
(sistem parlementer saat itu). Tercatat tidak kurang dari 13 kali cabinet
berganti saat itu. Akibatnya program-program dan rencana ekonomi yang telah
disusun masing-masing kebinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas, kalau tidak
ingin disebut tidak sempat berjalan.
v Disamping
itu program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi dan aspirasi
dari berbagai pihak. Disamping keputusan individu/pribadi, dan partai lebih
dominan dari pada kepentingan pemerintah dan Negara.
v Adanya
kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak
sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia (liberalis, 1950-1957 dan
etatisme, 1958-1965).
Akibat yang ditimbulkan dari system etatisme yang pernah
‘terjadi’ di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti
berikut:
ü Semakin
rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang membawa dampak menurunnya
nilai eksport kita.
ü Hutang
luar negri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercusuar”.
ü Deficit
anggaran Negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan mencetak uang baru,
sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali.
ü Keadaan
tersebut masih diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk 2.8% yang lebih
besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu, yaitu sebesar 2.2%.
02. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde
Baru
Iklim
kebangsaan setelah orde baru menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung
untuk mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat
Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945 sampai
1965, semua tokoh Negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat
sepakat untuk kembali menempatkan system ekonomi kita pada nilai-nilai yang
telah tersirat dalam UUD 1945. Dengan demikian system demokrasi ekonomi dan
system ekonomi pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua
kegiatan ekonomi selanjutnya.
Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi,
perbaikan, hamper diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi,
rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk:
· Membersihkan
segala aspek kehidupan dari sisa-sisa paham dan system perekonomian yang lama
(liberal/kapitalis dan etatisme/komunis).
· Menurunkan
dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat
terhambatnya proses penyembuhan dan menigkatkan kegiatan ekonomi secara umum.
Tercatat bahwa:
Ø Tingkat
inflasi tahun 1966 sebesar 650%
Ø Tingkat
inflasi tahun 1967 sebesar 120%
Ø Tingkat
inflasi tahun 1968 sebesar 85%
Ø Tingkat
inflasi tahun 1969 sebesar 9.9%
Dari data di atas, menjadi jelas, mengapa rencana
pembangunan lima tahun pertama (REPELITA I) baru dimulai pada tahun 1969.
B.Para Pelaku Ekonomi di Indonesia
Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku
ekonomi, yaitu:
À Pemilik
factor produksi
À Konsumen
À Produsen
Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku
ekonomi:
À Sektor
rumah tangga
À Sektor
swasta
À Sektor
pemerintah
À Sektor
luar negri
Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku
ekonomi pokok (sering disebut sebagai agen-agen pemerintah dalam pembangunan
ekonomi), yakni:
Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan (pertumbuhan,
pemerataan, dan kestabilan ekonomi), maka masing-masing pelaku tersebut
memiliki prioritas fungsi sebagai berikut:
Koperasi
|
Pemerataan hasil ekonomi
pertumbuhan kegiatan ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
|
Swasta
|
Pertumbuhan kegiatan ekonomi
pemerataan hasil ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
|
Pemerintah BUMN
|
Kestabilan yang mendukung kegiatan
ekonomi pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi.
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem
ekonomi yang berorientasi kepadaKetuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan
moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak
mengenal eksploitasi);Persatuan Indonesia(berlakunya kebersamaan,
asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosiodemokrasi dalam ekonomi);
Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran
pribadi). Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam
sistem ekonomi Indonesia.
Dalam sistem ekonomi pancasila, perekonomian liberal maupun
komando harus dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah
serta mematikan kreatifitas yang potensial. Persaingan usaha pun harus selalu
terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak merugikan pihak-pihak yang
berkaitan. Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi dan moneter
yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan hanya sektor pertanian dan
perkebunan yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan ekonomi
domestik. Belajar dari kasus itu, Indonesia sudah saatnya memberi
perhatian utama pada bidang pertanian dan perkebunan, agar bisa keluar dari
krisis pangan yang kini mengancam dunia. Maka dari itu setiap komoditas harus
didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki spesifikasi yang
berbeda.
PertumbuhanEkonomi di setiap negara berbeda - beda
tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan
tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari penduduknya. Jika
pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi
sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata ± rata maka
pertumbuhan ekonominya juga rendah.
Blogroll
Pages
About
Blogger templates
Blogger news
metal slug
my music
blog
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
" I DO LOVE YOU BUT YOU DONT LOVE ME " I HEART YOU BUT YOU HEART ME " Kata-katanya sedkit tapi memiliki arti yg sangat dalem...
-
Hari senin tanggal 1 juli, 2013 bukannya seneng" karena awal bulan malah empet :( di omelin mulu tapi herannya osis" yg menurut g...
-
Gadis matematika dan gadis logis PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS? Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara berpikirnya MATE...
-
yg mau ngerjain temen" lu... nhe lu bagi'in link ini.. tapi jangan lu buka lu kirimin ajahh suruh dya pake ear phone terus gede...
-
angsung aja berikut ini beberapa sms lucu terbaru 2011 buat teman anda : kit jungkit pak plakak ipit tupit acap tempel petek etek bala bulu...
-
DNS Tercepat 2011
-
Gue bingung kenapa semua orang manggil gue kk/ abang ? emang gue udah tua apa ? ehhmmm kadang" ada yang curhat sama gue tentang kehid...
-
Biografi Presiden Indonesia (pertama s/d sekarang) 12 Desember 2009 Posted by masbloro in Sosial budaya . trackback .Preside...
-
A. Sejarah Perkembangan Bioteknologi Abad ke XXI sering disebut abad bioteknologi dan biomolekuler, yang diharapkan ...
-
tari tunggal tari Golek , sebagai kata kerja berarti mencari, tapi sebagai kata benda golek bisa berarti boneka (kayu). Kalau kita ingat wa...
Followers
Mengenai Saya
Blog Archive
Entri Populer
-
tari tunggal tari Golek , sebagai kata kerja berarti mencari, tapi sebagai kata benda golek bisa berarti boneka (kayu). Kalau kita ingat wa...
-
A. Sejarah Perkembangan Bioteknologi Abad ke XXI sering disebut abad bioteknologi dan biomolekuler, yang diharapkan ...
-
" I DO LOVE YOU BUT YOU DONT LOVE ME " I HEART YOU BUT YOU HEART ME " Kata-katanya sedkit tapi memiliki arti yg sangat dalem...
-
from: andreanns.blogspot.com Tugas.. Kliping ips tentang: SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA NAMA: ANDREAN NUR.S ...
-
Gue bingung kenapa semua orang manggil gue kk/ abang ? emang gue udah tua apa ? ehhmmm kadang" ada yang curhat sama gue tentang kehid...
-
Biografi Presiden Indonesia (pertama s/d sekarang) 12 Desember 2009 Posted by masbloro in Sosial budaya . trackback .Preside...
-
yg mau ngerjain temen" lu... nhe lu bagi'in link ini.. tapi jangan lu buka lu kirimin ajahh suruh dya pake ear phone terus gede...
-
Gadis matematika dan gadis logis PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS? Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara berpikirnya MATE...
-
angsung aja berikut ini beberapa sms lucu terbaru 2011 buat teman anda : kit jungkit pak plakak ipit tupit acap tempel petek etek bala bulu...
-
Hari senin tanggal 1 juli, 2013 bukannya seneng" karena awal bulan malah empet :( di omelin mulu tapi herannya osis" yg menurut g...